SMPN 3 Sindang Sukses Terapkan Gerakan Disiplin Sekolah
Dalam rangka pembinaan karakter peserta didik dan generasi muda pada umumnya, sesuai yang diamanatkan UUD 1945, UU Pendidikan Nasional, Peraturan pemerintah, Peraturan Kemendikbud, Kurikulum, Visi dan Misi Sekolah, maka SMPN 3 Sindang setiap hari menerapkan GDS ( Gerakan Disiplin Sekolah ) yang diterapkan untuk seluruh warga di sekolah.
Kepala
SMPN 3 Sindang, Tariwan, S.Pd., MM. saat ditemui awak media di kantor
sekolah, mengatakan bahwa aktivitas GDS meliputi pemantauan, pelayanan
dan tindak lanjut peserta didik yang melanggar 7 K ( ketertiban,
kebersihan, keamanan, kerajinan, kedisiplinan, keindahan, kerindangan)
di sekolah.
Salah satu dari kegiatan GDS berupa penanganan sekolah
terhadap peserta didik yang datang terlambat dan tidak disiplin memakai
aturan PSAS (pakaian seragam anak sekolah ) dengan menerapkan berbagai
upaya positif dan sanksi yang mendidik bagi peserta didik antara lain
melakukan badan sehat ( mencuci tangan, protokol kesehatan, memotong
kuku, membersihkan tato tak permanen atau gambar di badan, dan merapikan
rambut), lingkungan bersih ( buang sampah di tempat semestinya,
membersihkan mushola dan lingkungan sekolah), gerakan literasi (
mengunjungi perpustakaan, membaca buku, membuat review buku bacaan) dan
lain-lain berdasarkan kesepakatan sesuai kontrak perjanjian disiplin
yang telah ditandatangani peserta didik dan diketahui serta disetujui
orang tua di atas meterai.
Koordinator/ketua pelaksana GDS, Wakasek Kesiswaan Hendro Sujono, S.Pd, M.Si. didampingi guru BK Gina, S.Pd. yang ditemui di ruang BK, mengatakan bahwa GDS dilaksanakan setiap hari dengan cara membuat guru piket dalam program Senyum, sapa, salam, sopan dan santun (5 S) sambil menerapkan GDS terhadap peserta didik yang melanggar disiplin dalam penerapan penggunaan PSAS, terlambat dan pelsnggaran etika serta “Standar Grooming ” ( etika dan aturan penampilan ) bagi peserta didik.
Penerapan
secara kontinyu dan konsisten dalam program GDS sangat berhasil dalam
menekan pelanggaran disiplin dan penerapan program 7K. Bahkan yang
sangat menonjol adalah bisa menekan angka drop out peserta didik, tambah
Hendro.
Sementara itu pembina kesiswaan dan OSIS, Hj. Dini Sucita Asih,
mengatakan bahwa dalam program GDS ini bukan hanya menekankan dalam
bentuk sanksi saja, tetapi sebaliknya juga lebih menekankan dalam bentuk
reward atau penghargaan terhadap siswa yang mentaati program GDS
sehingga program ini diintegrasikan dengan program lain yang sudah
berjalan baik yaitu Program Berbasis ( Berbagi Bersama Siswa) ada 30
paket reward yang dilaksanakan tiap hari Jumat, isinya dalam bentuk
pemberian hadiah reward berupa alat tulis dan perlengkapan sekolah bagi
para peserta didik yang unggul dalam penerapan GDS dan berakhlak mulia,
seperti siswa yang paling rajin, siswa paling rapih, siswa paling datang
pagi-pagi, siswa yang tidak pernah datang terlambat, siswa berprestasi,
siswa yang aktif di intra kurikuler dan ekstra kurikuler dan lainnya.
Program ini terselenggara berkat dukungan dari pihak ketiga. Jadi tanpa
ada biaya dari sekolah, apalagi dari siswa.
(Agus/jaya/Red)
Sumber:
https://ekspresinews.com/?p=615
