Angklung Indramayu Bermartabat Tampil Memukau di Hari Kemerdekaan RI ke-79


Indramayu. 17/8/2024
Angklung Indramayu Bermartabat  yang  tampil sangat memukau masyarakat. Penampilan itu setelah pelaksanaan upacara Kemerdekaan RI ke-79 tingkat Kabupaten Indramayu di Alun-alun Puspa wangi Indramayu.

Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Angklung terbuat dari bambu, dimana cara memainkannya dengan digoyangkan sehingga menghasilkan sebuah nada yang khas.

Istilah angklung dalam bahasa Sunda 'angkleung-angkleungan' berarti gerakan pemain angklung dan membentuk suara klung yang dihasilkannya. Di lingkungan Kerajaan Sunda (abad ke 12-abad ke16), angklung dimainkan sebagai bentuk pemujaan terhadap Nyai Sri Pohaci yang melambangkan Dewi Sri (dewi padi/dewi kesuburan).

Angklung sudah terkenal hingga mancanegara dan telah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO. pada tanggal 15-19 November 2010. Dimana saat itu Indonesia mengusulkan angklung masuk ke dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak benda Kemanusiaan (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).

Koordinator penampil  angklung di Hari HUT RI di Alun-alun Puspa Wangi, Zakhi saat diwawancarai usai performance mengatakan bahwa penampilan angklung Indramayu Bermartabat ini hasil kolaborasi bersama dari para Kepala Sekolah dan siswa SMPN , SMAN dari Kecamatan Sindang dan Indramayu, ibu-ibu Ketua dan anggota dari Ikatan Adhiyaksa Dharma Karini, Persit Kartika Candra Kirana Kodim 0616, Bhayangkari, IWAPI dan GOWI Kabupaten Indramayu.

" Alhamdulillah kita dapat menampilkan Angklung Indramayu bermartabat untuk terus melestarikan seni budaya Angklung sebagai warisan kebanggaan masyarakat Jawa Barat  yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda Kemanusiaan. Dengan semangat Indramayu Bermartabat kami tampil kompak dan penuh semangat walaupun waktu persiapan yang cukup singkat dengan menggabungkan berbagai elemen instansi dan organisasi." Demikian pungkas Zhaki.

Reporter :
Andara May Bilqis
Pers Siswa Negasi