Menjadi Hebat Karena Proses: Belajar dari Pendidikan Anak di Tiongkok yang Fokus pada Kemandirian dan Life Skills
Oleh: Sujaya, S. Pd. Gr.
(Guru SMPN 3 Sindang Indramayu)
Indramayu – aswinnews.com–
Pendidikan di Tiongkok kerap menjadi sorotan dunia karena menghasilkan generasi muda yang kompetitif, disiplin, dan terampil dalam berbagai bidang. Banyak orang berpikir bahwa anak-anak di sana terlahir jenius. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Kehebatan anak-anak Tiongkok ternyata dibentuk oleh sistem pendidikan mereka yang menekankan pada proses, bukan sekadar pada bakat. 7/08/2025
Sejak usia dini, anak-anak di Tiongkok sudah diajarkan untuk mandiri. Mereka tidak hanya diberikan ruang untuk bermain, tetapi juga dilatih berbagai kecakapan hidup (life skills), seperti memasak, menjahit, bertukang, dan bahkan membuat perkakas sederhana. Di beberapa taman kanak-kanak dan sekolah dasar, kegiatan belajar tidak melulu duduk di kelas, tetapi diselingi dengan praktik langsung yang menumbuhkan tanggung jawab dan keterampilan praktis.
Fakta di Lapangan
Menurut laporan dari China Daily, sekolah-sekolah di kota besar seperti Shanghai dan Beijing telah menerapkan kurikulum berbasis keterampilan sejak usia dini. Anak-anak diajarkan memasak makanan ringan, merakit benda sederhana dari kayu, hingga belajar menanam sayuran. Bahkan, beberapa sekolah memiliki taman kecil sebagai laboratorium hidup untuk anak-anak.
Dalam bidang olahraga, variasi kelas sangat luas. Mulai dari basket, tenis meja, hingga kegiatan fisik seperti halang rintang dan lompat bambu, yang bukan hanya melatih fisik tetapi juga keberanian dan koordinasi tubuh. Kompetisi-kompetisi pun digelar secara rutin, bukan semata-mata untuk mencari pemenang, tetapi menanamkan semangat berkompetisi sehat, sportivitas, dan grit sejak dini.
Kutipan Ahli: Pendidikan Bukan Soal Bakat, Tapi Proses
Dr. Angela Duckworth, seorang psikolog dari University of Pennsylvania yang populer dengan konsep grit, menyatakan:
“Bakat penting, tetapi yang paling menentukan keberhasilan seseorang adalah ketekunan, disiplin, dan konsistensi dalam belajar. Inilah yang disebut dengan grit.”
Pernyataan ini sejalan dengan pendekatan pendidikan di Tiongkok. Anak-anak tidak dimanjakan, tetapi dibimbing untuk terbiasa menghadapi tantangan. Kesabaran, ketekunan, dan kerja keras menjadi nilai utama yang ditanamkan sejak awal.
Profesor Zhang Minxuan, seorang pakar pendidikan di Tiongkok dan mantan penasihat UNESCO untuk sistem pendidikan Tiongkok, mengatakan:
“Kami percaya bahwa setiap anak bisa hebat jika diberi lingkungan yang tepat, pelatihan yang tepat, dan kesempatan untuk berkembang melalui pengalaman nyata.”
Pembentukan Karakter Lewat Pendidikan Holistik
Pendidikan anak di Tiongkok menekankan keseimbangan antara aspek akademik dan non-akademik. Hal ini menciptakan anak-anak yang tidak hanya pandai secara teori, tetapi juga cakap secara praktik dan tangguh secara mental. Mereka tumbuh sebagai individu yang hands-on, kreatif, dan mampu menyelesaikan masalah secara mandiri.
Dengan pembiasaan yang terus-menerus, karakter positif terbentuk secara alami. Anak-anak diajak untuk mengenali nilai kerja keras, mengatur waktu, serta bertanggung jawab atas tugas-tugas yang mereka emban—baik di rumah maupun di sekolah.
Bukan Hebat Karena Bakat, Tapi Karena Proses
Dari sini kita belajar bahwa anak-anak Tiongkok bukan terlahir hebat, tetapi dididik untuk menjadi hebat. Mereka bukan hanya dituntut untuk cerdas, tetapi juga terampil dan tangguh. Sistem pendidikan mereka telah membuktikan bahwa kehebatan bukan sesuatu yang instan, tetapi hasil dari proses panjang yang disiplin dan konsisten.
Pelajaran berharga ini seharusnya menginspirasi dunia pendidikan Indonesia untuk mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada penguatan karakter, keterampilan hidup, dan pengembangan potensi secara menyeluruh. Dengan menekankan proses daripada hasil semata, kita bisa membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh, mandiri, dan kompetitif di tingkat global.
Penutup
Sudah saatnya kita meniru pendekatan pendidikan seperti di Tiongkok—yang tidak hanya menilai anak dari seberapa tinggi nilai ujian mereka, tetapi dari seberapa jauh mereka mampu bertahan, tumbuh, dan menghadapi tantangan hidup. Pendidikan bukan tentang mencetak anak jenius secara instan, melainkan menempa mereka menjadi manusia hebat melalui proses yang bermakna.
Sumber:
https://aswinnews.com/2025/07/05/menjadi-hebat-karena-proses-belajar-dari-pendidikan-anak-di-tiongkok-yang-fokus-pada-kemandirian-dan-life-skills/
