Tanggung Jawab Sejak Dini : Kunci Percaya Diri dan Kebahagiaan Anak di Masa Depan



Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.

(Guru SMPN 3 Sindang, Pemerhati Pendidikan Karakter Siswa )


Di tengah arus perkembangan teknologi dan kemudahan hidup modern, banyak orang tua memilih untuk membebaskan anak-anak mereka dari tanggung jawab pekerjaan rumah. Alasannya beragam: agar anak bisa lebih fokus belajar, lebih banyak waktu bermain, atau agar anak tidak terbebani. Namun, sebuah temuan menarik dari penelitian Universitas Harvard menunjukkan bahwa keputusan semacam itu justru bisa menghilangkan kesempatan penting dalam pembentukan karakter anak.


*Penelitian Harvard: Anak yang Bantu di Rumah Lebih Bahagia*


Dalam penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh Harvard Grant Study, ditemukan bahwa anak-anak yang diberi tanggung jawab dalam pekerjaan rumah cenderung tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, mandiri, dan memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi saat dewasa. Penelitian ini mempelajari kehidupan lebih dari 700 orang selama 75 tahun untuk memahami faktor-faktor utama yang menentukan keberhasilan dan kebahagiaan seseorang.


Peneliti menyimpulkan bahwa kontribusi terhadap keluarga sejak usia dini memperkuat rasa memiliki dan makna dalam hidup. Dengan kata lain, anak-anak yang diberi kepercayaan untuk melakukan pekerjaan rumah tumbuh dengan pemahaman bahwa mereka mampu, berharga, dan dibutuhkan.


*Pandangan Ahli: Tugas Rumah Membangun Karakter*


Pendapat ini juga diperkuat oleh Julie Lythcott-Haims, mantan dekan mahasiswa Stanford University dan penulis buku How to Raise an Adult. Dalam wawancaranya, ia menyatakan:


> “Jika anak-anak tidak melakukan pekerjaan rumah, berarti orang lain yang melakukannya untuk mereka. Dan itu mengajarkan mereka bahwa selalu ada orang lain yang akan menyelesaikan urusan mereka. Padahal, kemandirian dan rasa tanggung jawab adalah fondasi utama keberhasilan.”


Ia menegaskan bahwa melibatkan anak dalam urusan rumah tangga bukan sekadar soal membantu, tapi membentuk kepribadian yang tangguh dan tidak egois.


*Mengapa Tugas Rumah Meningkatkan Percaya Diri dan Kebahagiaan?*


Ada beberapa alasan psikologis dan sosial yang menjelaskan temuan ini:


1. Pengakuan Diri

Anak yang diberi tugas merasa dipercaya oleh orang dewasa. Hal ini menumbuhkan rasa percaya diri karena mereka melihat bahwa mereka mampu menyelesaikan sesuatu yang nyata.


2. Keterlibatan Sosial

Tugas rumah menumbuhkan rasa bahwa anak merupakan bagian penting dari keluarga. Keterlibatan ini menciptakan rasa memiliki dan koneksi emosional yang erat.


3. Pengendalian Diri dan Disiplin

Menyelesaikan tugas, meskipun sederhana, melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap waktu dan tindakan. Ini memperkuat kontrol diri, yang penting untuk sukses jangka panjang.


4. Kebahagiaan dari Kontribusi

Psikologi positif menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak datang dari kesenangan semata, tapi dari kontribusi bermakna. Saat anak tahu bahwa tindakannya membantu orang lain, mereka merasa lebih puas secara emosional.


*Strategi Praktis Orang Tua: Tugas yang Sesuai Usia*


Psikolog anak Dr. Deborah Gilboa menyarankan agar tugas rumah disesuaikan dengan usia anak, dan dilakukan secara konsisten, tanpa harus disertai hadiah.


> “Jangan bayar anak karena mencuci piring atau menyapu. Itu bagian dari menjadi anggota keluarga. Anak belajar bahwa hidup bukan hanya menerima, tapi juga memberi.”


Berikut contoh tugas sesuai usia:


* Usia 3–5 tahun: Merapikan mainan, membuang sampah kecil.

* Usia 6–8 tahun: Menyapu, menyiram tanaman, melipat handuk.

* Usia 9–12 tahun: Mencuci piring, menyiapkan makan, menjaga adik.


Remaja: Mencuci baju, belanja ke warung, membantu manajemen rumah tangga.


*Penutup*


Kebaikan Kecil, Dampak Besar


Memberikan tanggung jawab kepada anak dalam bentuk pekerjaan rumah bukanlah upaya membebani, tetapi langkah penting dalam mendidik jiwa. Dengan kebiasaan sederhana ini, anak tidak hanya belajar keterampilan praktis, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri, kedewasaan emosional, dan rasa bahagia yang lebih tahan lama.


Penelitian dari Harvard dan para ahli mendukung bahwa anak yang terbiasa membantu di rumah memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. Maka, sebagai orang tua, pendidik, atau pengasuh, mari kita tidak ragu untuk memberi anak kepercayaan melalui tanggung jawab—karena dari situlah masa depan mereka dibangun.


> “Ajarkan anak tanggung jawab sejak kecil. Itu bukan beban, itu bekal kehidupan.”

— Dr. Deborah Gilboa


Sumber:

https://menaramadinah.com/100473/tanggung-jawab-sejak-dini-kunci-percaya-diri-dan-kebahagiaan-anak-di-masa-depan.html