PRAMUKA, Sejarah dan Dinamikanya (1)


Oleh : H. Sujaya, S.Pd.

Gerakan Kepanduan (Scout) memiliki sejarah panjang sejak Robert Baden-Powel menyelenggarakan perkemahan pertama di tahun 1907. Dia adalah seorang tentara Britania Raya (sekarang Kerajaan lnggris) yang berpangkat Letnan Jendral.

Gerakan kepanduan ini terinspirasi saat Baden Powel berhasil mempertahankan negara jajahannya di Afrika Selatan yang berperang dengan kelompok pejuang lslam yang bernama tentara Boer.

Saat Baden Powell mengalami kekalahan besar maka muncul ide dengan membentuk sekelompok pemuda menjadi tentara sukarela yang dilatih dan digembleng untuk membantu militer dalam mempertahankan kota.

Beberapa tugas yang ringan tetapi strategis dibebankan kepada kelompok pemuda tersebut, seperti mengantarkan pesan, membuat kemah, dan menyediakan perbekalan. Tugas-tugas itu dapat dilakukan dengan baik hingga tentara sanggup mempertahankan kota Mafeking Afrika Selatan.

Keberhasilan ini tentara memberikan penghargaan berupa lencana seperti logo Pramuka lnternasional saat ini. Kemudian beliau menulis buku berjudul Aids to Scouting di tahun 1899 hingga mendapat apresiasi dari Kerajaan dengan gelar Pahlawan.

Pada tahun 1906 Beliau merancang sebuah Gerakan Pemuda dan menuliskan kembali bukunya dengan versi baru yang menjadi pedoman gerakan pemuda tersebut dengan judul Boys Patrol. Hingga idenya terwujudnya di tahun 1907 dengan mengadakan perkemahan kepanduan di Pulau Brownsea, lnggris Raya. Lalu atas keberhasilannya Arthur Pearson mempromosikannya ke sluruh lnggris dan dunia dengan membuat buku pedoman Boy Scout Handbook ( Buku Panduan Kepramukaan).

Sebagai negara jajahan Belanda, saat itu maka gerakan kepanduan tidak lepas dari pengaruh penjajah Belanda. Pada tahun 1912 berdiri NPO (Nederlanse Padvinders Organisatie) yang pada tahun 1916 berganti nama menjadi NlPV.

Hingga pada akhirnya beberapa gerakan kepanduan yang diprakarsai orang pribumi didirikan pada tahun 1916 oleh S.P. Mangkunegara Vll dengan nama Javanse Padvinders Organisatie). Kemudian pada tahun 1918 menyusul K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Padvinders Muhammadiyah yang pada tahun 1920 berganti nama Hizbul Wathon (HW) dan banyak disusul oleh banyak kepanduan lain seperti oleh Budi Utomo dan Syarikat Islam (Sl). Hingga saat Kemerdekaan tahun 1945 memberikan ide untuk mempersatukan gerakan kepanduan lndonesia dengan terbentuknya Pandu Rakyat lndonesia sebagai hasil Kongres Kesatuan Kepanduan lndonesia pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Solo Surakarta. Sehingga pemerintah lndonesia menetapkan Pandu Rakyat lndonesia sebagai satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia pada tahun 1947. Namun pada tahun 1948 saat terjadi agresi militer Belanda, gerakan kepanduan mengalami ujian. Saat peringatan kemerdekaan di halaman Gedung Pegangsaan Timur 56 yang saat itu mengadakan api unggun, Belanda menembak mati hingga gugur sebagai Pandu dan sebagai Patriot yang membuktikan cintanya kepada negara, tanah air dan bangsanya.

Setelah berakhirnya perjuangan bersenjata dan untuk menegakkan kemerdekaan lndonesia Pandu Rakyat lndonesia mengadakan Kongres ll di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950. Pada kongres ini memberikan konsep baru dengan memberikan kesempatan kepada golongan khusus untuk membentuj kepanduan tersendiri. Pada tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya lkatan Pandu lndonesia ( lpindo ) sebagai suatu Federasi . Hingga pada tahun 1953 lpindo berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia. Itu artinya gerakan kepanduan dengan ciri khas bangsa Indonesia dengan tetap mengadopsi prinsip prinsip gerakan kepanduan lnternasional.
Pada 6 Maret 1961 Presiden Soekarno /Mandataris MPRS, mengumpulkan para tokoh kepanduan di lstana Negara dengan mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikannya harus diganti dan seluruh organisasi yang ada dilebur menjadi satu dengan nama Gerakan Praja Muda Karana (PRAMUKA).
Pada tanggal 14 Agustus 1961 dilaksanakan pelantikan Napinas, Kwarnas, dan Kwarnari di lstana Negara, diikuti oleh defile PRAMUKA untuk diperkenalkan kepada masyarakat dengan didahului bpenganugerahan panji-panji; Gerakan PRAMUKA hingga tanggal ini ditetapkan sebagai Hari PRAMUKA.

Referensi:
Kedai Pramuka Kwartir Nasional. 1988, Pedoman Kepramukaan.
Ilyas dan Qoni, 2012. Buku Pintar Pramuka. Familia Yogyakarta.

Sumber:
https://menaramadinah.com/66562/pramuka-sejarah-dan-dinamikanya-1.html