Menggagas Indramayu sebagai Pusat Kebudayaan


 

Oleh : *Sujaya, S. Pd. Gr.*

( Tumenggung Wali Adat Nagari Indramayu Kraton Pakungwati 1452 M. Caruban Nagari Cirebon )


Pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kabupaten Indramayu, Gubernur Jawa Barat KDM menyampaikan sebuah gagasan besar dan visioner: menjadikan Indramayu sebagai pusat kebudayaan.


Berikut kutipan dari pidato Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), dalam sambutan Hari Jadi Indramayu ke-498, tentang gagasannya ingin membangun Indramayu sebagai pusat kebudayaan:


> “Jika jembatan-jembatan itu dikasih simbol Gagak Winangsih atau senjata pendiri Indramayu Arya Wiralodra, maka tumbuh seni budaya yang menjadi destinasi wisata ke depan.”


“Saya sudah menyusun DED untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Indramayu terutama penataan jalan dengan sentuhan desain arsitek identitas budaya Indramayu.”


“Pembangunan yang baik harus berangkat dari sejarah dan karakter masyarakat lokal.”


“Sesungguhnya datang ke Yogyakarta itu hanya untuk melihat panorama alam dan simbol-simbol kebudayaan masa lalu yang hadir di masa sekarang, maka ke depan saya pastikan Indramayu juga akan bisa seperti itu.”


Gagasan ini tidak hanya sekadar cita-cita seremonial, tetapi merupakan visi yang berakar pada kekayaan budaya, sejarah, dan kearifan lokal masyarakat Indramayu yang selama ini hidup berdampingan dengan alam, laut, dan sungai.


Indramayu dan Identitas Budaya yang Kuat


Indramayu merupakan daerah dengan warisan budaya yang sangat beragam. Dari bahasa Dermayon yang khas, kesenian tradisional seperti sandiwara, tayuban, topeng Dermayon, dan genjring, hingga tradisi adat seperti Nadran, Mapag Dewi Sri, dan Memitu, semuanya menjadi potret kekayaan budaya yang hidup di tengah masyarakat. Setiap tradisi memiliki nilai filosofis yang mendalam—mengajarkan kebersyukuran, kebersamaan, serta hubungan harmonis antara manusia dan alam.


Sebagai lambang ikonik, Gagak Winangsih menjadi simbol budaya Indramayu yang sarat makna. Burung gagak yang cerdas dan waspada ini melambangkan masyarakat Indramayu yang tangguh, cermat, dan berwawasan luas. Filosofi tersebut mencerminkan semangat masyarakat pesisir yang gigih menghadapi tantangan zaman, namun tetap memelihara akar budaya dan identitas daerahnya.


Menghidupkan Budaya Sungai dan Pesisir


Gagasan menjadikan Indramayu sebagai pusat kebudayaan juga tidak terlepas dari kekayaan geografisnya. Indramayu dikenal sebagai daerah sungai dan pesisir. Sungai-sungai yang mengalir di berbagai wilayah dapat dihidupkan kembali sebagai wisata budaya air, seperti festival perahu, pertunjukan seni di tepian sungai, hingga pasar terapung yang menampilkan produk-produk lokal. Konsep ini bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga berpotensi besar dalam menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat.


Sementara itu, budaya pesisir dan pelaut yang menjadi identitas utama masyarakat Indramayu perlu mendapat perhatian lebih serius. Dengan membangun infrastruktur budaya seperti museum maritim, galeri seni pesisir, dan pelabuhan wisata budaya, Indramayu dapat tampil sebagai daerah yang tidak hanya memanfaatkan laut untuk ekonomi, tetapi juga mengangkatnya sebagai ruang ekspresi budaya. Kehidupan nelayan, ritual laut, hingga cerita rakyat tentang Samudra dan Dewi Sri bisa menjadi kekayaan naratif yang memperkaya karakter kebudayaan daerah.


Sinergi Pemerintah dan Masyarakat


Untuk mewujudkan Indramayu sebagai pusat kebudayaan, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, pelaku seni, komunitas budaya, akademisi, dan masyarakat. Pemerintah berperan dalam pembangunan infrastruktur dan regulasi pendukung, sementara masyarakat menjadi pelaku utama dalam menjaga dan menghidupkan nilai-nilai budaya di kehidupan sehari-hari. Pendidikan budaya di sekolah, festival tahunan, serta pemberdayaan ekonomi berbasis seni tradisional adalah langkah konkret yang dapat dilakukan.


Penutup


Gagasan Gubernur Jawa Barat untuk menjadikan Indramayu sebagai pusat kebudayaan merupakan visi besar yang selaras dengan semangat pelestarian jati diri bangsa di tengah arus globalisasi. Dengan menggali potensi budaya sungai, pesisir, dan nilai-nilai kearifan lokal yang hidup di masyarakat, Indramayu berpeluang besar menjadi ikon kebudayaan Jawa Barat bahkan Indonesia.

Gagak Winangsih tidak hanya menjadi lambang, tetapi juga semangat untuk terbang tinggi membawa kebudayaan Indramayu menuju masa depan yang gemilang.


Indramayu. 13/10/2025


Sumber:

https://menaramadinah.com/104915/menggagas-indramayu-sebagai-pusat-kebudayaan.html