Tanda-tanda Kehancuran Suatu Bangsa dalam Perspektif Al-Qur’an
Penulis: H. Sujaya, S.Pd. Gr.
(Dewan Penasihat DPP ASWIN)
๐️ Editor: Kenzo | Aswinnews.com – Tajam, Akurat, Terpercaya, Berimbang, dan Ter-Update
Pendahuluan
Sejarah membuktikan, peradaban besar tidak runtuh secara tiba-tiba. Kehancuran bangsa biasanya diawali oleh kemerosotan moral, ketidakadilan sosial, penyalahgunaan kekuasaan, dan penindasan terhadap rakyat. Fenomena ini tidak hanya tercatat dalam sejarah politik, tetapi juga diungkapkan dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia.
Al-Qur’an memberikan tuntunan tidak hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam urusan sosial, politik, dan ekonomi agar peradaban tetap kokoh. Ketika tanda-tanda tertentu muncul, Al-Qur’an mengingatkan bahwa itu merupakan sinyal menuju kehancuran.
Berikut lima tanda kehancuran suatu bangsa menurut Al-Qur’an, disertai kisah dan pelajaran sejarahnya.
1. Negara Dikelola oleh Pemimpin Tidak Berilmu dan Nepotistik
(QS. Al-Isra: 36)
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya…”
Kepemimpinan tanpa kompetensi akan melahirkan kebijakan yang nepotistik dan diskriminatif.
Kisah Al-Qur’an: Bani Israil pernah dipimpin oleh raja yang lemah dan hanya menguntungkan elite. Allah kemudian menggantinya dengan Thalut (QS. Al-Baqarah: 246–247) yang berilmu dan berani, untuk memulihkan kejayaan bangsa.
2. Pemimpin Menolak Nasihat dan Anti Kritik
(QS. Al-Jatsiyah: 23)
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya…”
Pemimpin yang menutup diri dari kritik terjebak dalam ego dan hawa nafsu.
Kisah Al-Qur’an: Fir’aun menolak nasihat Nabi Musa, bahkan menuduhnya sebagai penghasut (QS. Al-Mu’min: 23–24). Kesombongan ini berakhir dengan kehancuran di Laut Merah.
3. Pajak Dipungut dan Dikelola Secara Zalim
(QS. Al-Baqarah: 188)
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil…”
Pajak yang berlebihan, tidak transparan, dan hanya menguntungkan segelintir orang adalah bentuk kezaliman ekonomi.
Kisah Al-Qur’an: Kaum Madyan pada zaman Nabi Syu’aib terkenal menipu timbangan dan menindas rakyat (QS. Hud: 84–85). Akibatnya, Allah menurunkan gempa besar yang memusnahkan mereka.
4. Ekonomi Dikuasai Segelintir Orang Kaya
(QS. Al-Hasyr: 7)
“…supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.”
Ketimpangan ekonomi adalah pemicu runtuhnya peradaban.
Kisah Al-Qur’an: Qarun (QS. Al-Qashash: 76–82) memiliki harta melimpah tetapi enggan berbagi. Kesombongan dan keserakahannya membuat Allah menenggelamkannya bersama seluruh hartanya.
5. Kebijakan yang Menindas Rakyat
(QS. Hud: 113)
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim…”
Kebijakan yang merampas hak rakyat adalah tanda runtuhnya moral pemimpin.
Kisah Al-Qur’an: Kaum ‘Ad membangun istana megah demi kemewahan pribadi (QS. Asy-Syu’ara: 128–130) dan memaksa rakyat bekerja paksa. Kesombongan itu berakhir dengan angin kencang yang memusnahkan negeri mereka.
Penutup
Tanda-tanda ini bukan sekadar peringatan masa lalu, melainkan relevan untuk setiap zaman. Sejarah kehancuran kaum ‘Ad, Tsamud, Madyan, Fir’aun, Qarun, dan Bani Israil menunjukkan bahwa hukum Allah berlaku sepanjang masa.
Keadilan, ilmu, keterbukaan terhadap kritik, pemerataan ekonomi, dan kebijakan yang pro-rakyat adalah fondasi kokoh bagi keberlangsungan bangsa. Jika tanda-tanda kehancuran mulai terlihat, maka sudah saatnya masyarakat bergerak memperbaiki keadaan sebelum terlambat.
Redaksi Aswinnews.com
Sumber:
https://aswinnews.com/2025/08/15/tanda-tanda-kehancuran-suatu-bangsa-dalam-perspektif-al-quran/
